Peninggalan Baginda Nabi Besar Muhammad SAW

Banyak pelajaran yang kita bisa serap dari beberapa peninggalan Rasulullah SAW, Semoga kita makin cinta kepada Rasulullah SAW.

Seklumit Nasihat Maulana Jalaluddin Rumi

Semoga dari beberapa nasehat yang disampaikan oleh Maulana Jalaludin Rumi ini dapat membentuk diri kita menjadi pribadi yang lebih baik.

Ibnu Sina (Bapak Kedokteran Dunia)

Beliaulah yang menggambarkan anatomi tubuh manusia secara lengkap dan untuk pertama kalinya.

Abbas Ibnu Firnas

Beliaulah orang pertama dalam sejarah yang melakukan pendekatan sains dalam mempelajari proses terbang.

Jabir Ibnu Hayyan

Beliaulah yang pertama kali menemukan asam klorida, asam nitrat, asam sitrat, asam asetat, tehnik distilasi dan tehnik kristalisasi.

Jumat, 11 Februari 2011

MEMOTIVASI SARJANA MENJADI WIRAUSAHAWAN


Kenyataan menunjukkan, bahwa lautan kehidupan diwarnai oleh inovasi-inovasi di berbagai bidang. Inovasi sebagai proses kreatif, tidak akan sukses ketika inovator belum memiliki semangat kewirausahaan. Pemahaman kesadaran ini menuntut penyajian kuliah Kewirausahaan dan Inovasi tidak bertumpu pada ranah kognitif, tetapi juga afektif, dan psikomotorik. Dengan kata lain, melalui pendidikan tinggi, selain semakin memahami konsep enterpreneurship juga diharapkan meningkatkan semangat enterpreneurship mahasiswa.

Program Pengembangan Kewirausahaan dilaksanakan untuk menumbuh kembangkan jiwa kewirausahaan pada para mahasiswa dan juga staf pengajar serta
diharapkan menjadi wahana pengintegrasian secara sinergi antara penguasaan sains dan teknologi dengan jiwa kewirausahaan. Selain itu diharapkan pula hasil-hasil penelitian dan pengembangan tidak hanya bernilai akademis saja, namum mempunyai nilai tambah bagi kemandirian perekonomian bangsa.
Kewirausahaan, dapat didefinisikan sebagai kemampuan melihat & menilai kesempatan-kesempatan (peluang) bisnis serta kemampuan mengoptimalisasikan sumberdaya dan mengambil tindakan serta bermotivasi tinggi dalam mengambil resiko dalam rangka mensukseskan bisnisnya.

Peranan perguruan tinggi dalam memotivasi lulusan sarjananya menjadi seorang wirausahawan muda sangat penting dalam menumbuhkan jumlah wirausahawan. Dengan meningkatnya wirausahawan dari kalangan sarjana akan mengurangi pertambahan jumlah pengangguran bahkan menambah jumlah lapangan pekerjaan. Pertanyaannya adalah bagaimana pihak perguruan tinggi dapat mencetak wirausahawan muda. Pendidikan kewirausahaan di Indonesia masih kurang memperoleh perhatian yang cukup memadai, baik oleh dunia pendidikan maupun masyarakat. Banyak pendidik yang kurang memperhatikan penumbuhan sikap dan perilaku kewirausahaan sasaran didik, baik di sekolah-sekolah kejuruan, maupun di pendidikan profesional. Orientasi mereka, pada umumnya hanya pada menyiapkan tenaga kerja.

Selain itu pula, secara historis masyarakat kita memiliki sikap feodal yang diwarisi dari penjajah Belanda, ikut mewarnai orientasi pendidikan kita. Sebagian besar anggota masyarakat mengaharapkan output pendidikan sebagai pekerja, sebab dalam pandangan mereka bahwa pekerja (terutama pegawai negeri) adalah priyayi yang memiliki status sosial cukup tinggi dan disegani oleh warga masyarakat. Lengkaplah sudah, baik pendidik, institusi pendidikan, maupun masyarakat, memiliki persepsi yang sama terhadap harapan ouput pendidikan.

Berbeda dengan di negara maju, misalkan Amerika Serikat. Di Amerika Serikat bahwa sejak 1983 telah merasakan pentingnya pendidikan kejuruan. Dimana Pendidikan kejuruan yang dikembangkan diarahkan pada usaha memperbaiki posisi Amerika dalam persaingan ekonomi dan militer. Pendidikan kejuruan khususnya yang berkenaan dengan pendidikan bisnis, dikatakan bahwa dapat dilakukan pada setiap level pendidikan, baik pada level Sekolah Dasar, Sekolah Menengah, maupun di perguruan tinggi.

Sebagai negara sedang berkembang, Indonesia termasuk masih kekurangan wirausahawan. Hal ini dapat dipahami, kerena kondisi pendidikan di Indonesia masih belum menunjang kebutuhan pembangunan sektor ekonomi. Perhatikan, hampir seluruh sekolah masih didominasi oleh pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran yang konvensional. Mengapa hal itu dapat terjadi? Di satu sisi institusi pendidikan dan masyarakat kurang mendukung pertumbuhan wirausahawan. Di sisi lain, banyak kebijakan pemerintah yang tidak dapat mendorong semangat kerja masyarakat, misalkan kebijakan harga maksimum beras, maupun subsidi yang berlebihan yang tidak mendidik perilaku ekonomi masyarakat.

Sebagian besar pendorong perubahan, inovasi dan kemajuan suatu negara adalah para wirausahawan. Wirausahawan adalah seorang yang menciptakan sebuah bisnis yang berhadapan dengan resiko dan ketidakpastian bertujuan memperoleh profit dan mengalami pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi kesempatan dan memanfaatkan sumber daya yang diperlukan. Dewasa ini banyak kesempatan untuk berwirausaha bagi setiap orang yang jeli melihat peluang bisnis tersebut. Karier kewirausahaan dapat mendukung kesejahteraan masyarakat serta memberikan banyak pilihan barang dan jasa bagi konsumen, baik dalam maupun luar negeri. Meskipun perusahaan raksasa lebih menarik perhatian publik dan sering kali menghiasi berita utama, bisnis kecil tidak kalah penting perannya bagi kehidupan sosial dan pertumbuhan ekonomi suatu negara.

Oleh karena itu pemerintah mengharapkan para sarjana yang baru lulus mempunyai kemampuan dan keberanian untuk mendirikan bisnis baru meskipun secara ukuran bisnis termasuk kecil, tetapi membuka kesempatan pekerjaan bagi banyak orang. Pihak perguruan tinggi bertanggung jawab dalam mendidik dan memberikan kemampuan dalam melihat peluang bisnis serta mengelola bisnis tersebut serta memberikan motivasi untuk mempunyai keberanian menghadapi resiko bisnis. Peranan perguruan tinggi dalam memotivasi para sarjananya menjadi young entrepreneurs merupakan bagian dari salah satu faktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan. Menurut Thomas Zimmerer dalam bukunya, ada 8 faktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan antara lain sebagai berikut :

1.   Wirausahawan Sebagai Pahlawan.
Faktor diatas sangat mendorong setiap orang untuk mencoba mempunyai usaha sendiri karena adanya sikap masyarakat bahwa seorang wirausaha dianggap sebagai pahlawan serta sebagai model untuk diikuti. Sehingga status inilah yang mendorong seseorang memulai usaha sendiri.

2.   Pendidikan Kewirausahaan.
Pendidikan kewirausahaan sangat populer di banyak akademi dan universitas di Amerika. Banyak mahasiswa semakin takut dengan berkurangnya kesempatan kerja yang tersedia sehingga mendorong untuk belajar kewirausahaan dengan tujuan setelah selesai kuliah dapat membuka usaha sendiri.

3.   Faktor ekonomi dan Kependudukan.
Dari segi demografi sebagian besar entrepreneur memulai bisnis antara umur 25 tahun sampai dengan 39 tahun. Hal ini didukung oleh komposisi jumlah penduduk di suatu negara, sebagian besar pada kisaran umur diatas. Lebih lagi, banyak orang menyadari bahwa dalam kewirausahaan tidak ada pembatasan baik dalam hal umur, jenis kelamin, ras, latar belakang ekonomi atau apapun juga dalam mencapai sukses dengan memiliki bisnis sendiri.

4.   Pergeseran ke Ekonomi Jasa
Di Amerika pada tahun 2000 sektor jasa menghasilkan 92% pekerjaan dan 85% GDP negara tersebut. Karena sektor jasa relatif rendah investasi awalnya sehingga untuk menjadi populer di kalangan para wirausaha dan mendorong wirausaha untuk mencoba memulai usaha sendiri di bidang jasa.

5.   Kemajuan Teknologi.
Dengan bantuan mesin bisnis modern seperti komputer, laptop, notebook, mesin fax, printer laser, printer color, mesin penjawab telpon, seseorang dapat bekerja dirumah seperti layaknya bisnis besar. Pada zaman dulu, tingginya biaya teknologi membuat bisnis kecil tidak mungkin bersaing dengan bisnis besar yang mampu membeli alat-alat tersebut. Sekarang komputer dan alat komunikasi tersebut harganya berada dalam jangkauan bisnis kecil.

6.   Gaya Hidup Bebas.
Kewirausahaan sesuai dengan keinginan gaya hidup orang Amerika yang menyukai kebebasan dan kemandirian yaitu ingin bebas memilih tempat mereka tinggal dan jam kerja yang mereka sukai. Meskipun keamanan keuangan tetap merupakan sasaran penting bagi hampir semua wirausahawan, tetapi banyak prioritas lain seperti lebih banyak waktu untuk keluarga dan teman, lebih banyak waktu senggang dan lebih besar kemampuan mengendalikan stress hubungan dengan kerja. Dalam penelitian yang telah dilakukan bahwa 77% orang dewasa yang diteliti, menetapkan penggunaan lebih banyak waktu dengan keluarga dan teman sebagai prioritas pertama. Menghasilkan uang berada pada urutan kelima dan membelanjakan uang untuk membeli barang berada pada urutan terakhir.

7.   E-Commerce dan The World-Wide-Web
Perdagangan on-line tumbuh cepat sekali, sehingga menciptakan perdagangan banyak kesempatan bagi wirausahawan berbasis internet atau website. Data menunjukkan bahwa 47% bisnis kecil melakukan akses internet sedangkan 35% sudah mempunyai website sendiri. Faktor ini juga mendorong pertumbuhan wirausahawan di beberapa negara.

8.   Peluang Internasional.
Dalam mencari pelanggan, bisnis kecil kini tidak lagi dibatasi dalam ruang lingkup Negara sendiri. Pergeseran dalam ekonomi global yang dramatis telah membuka pintu ke peluang bisnis yang luar biasa bagi para wirausahawan yang bersedia menggapai seluruh dunia. Kejadian dunia seperti runtuhnya tembok Berlin, revolusi di negara-negara baltik UniSoviet dan hilangnya hambatan perdagangan sebagai hasil perjanjian Masyarakat Ekonomi Eropa, telah membuka sebagian besar pasar dunia bagi para wirausahawan. Peluang Internasional akan terus berlanjut dan tumbuh dengan cepat pada abad ke 21.

Faktor yang mendukung pembahasan ini adalah faktor Pendidikan Kewirausahaan. Di luar negeri banyak universitas mempunyai suatu program khusus dalam mempelajari bidang kewirausahaan, sehingga ada suatu embrio young entrepreneur. Peranan perguruan tinggi hanya sekedar menjadi fasilitator dalam memotivasi, mengarahkan dan penyedia sarana prasarana dalam mempersiapkan sarjana yang mempunyai motivasi kuat, keberanian, kemampuan serta karakter pendukung dalam mendirikan bisnis baru.

Peranan perguruan tinggi dalam memotivasi sarjananya menjadi wirausahawan muda sangatlah penting. Hal ini dilihat dari beberapa pembahasan bidang kewirausahaan yang telah dikemukakan diatas. Masalahnya adalah bagaimana pihak perguruan tinggi mampu melakukan peranannya dengan benar dan mampu menghasilkan sarjana yang siap berwirausaha. Peranan pihak perguruan tinggi dalam menyediakan suatu wadah yang memberikan kesempatan memulai usaha sejak masa kuliah sangatlah penting, sesuai dengan pendapat Thomas Zimmerer bahwa memulai bisnis, bisa pada saat masa kuliah berjalan, akan tetapi yang lebih penting adalah bagaimana peranan perguruang tinggi dalam hal memotivasi mahasiswanya untuk tergabung dalam wadah tersebut. Karena tanpa memberikan gambaran secara jelas apa saja manfaat berwirausaha, maka besar kemungkinan para mahasiswa tidak ada yang termotivasi untuk memperdalam keterampilan berbisnisnya.

Oleh karena itu, pihak perguruan tinggi juga perlu mengetahui faktor yang paling dominan memotivasi mahasiswa dalam berwirausaha. Hasil penelitian mengatakan bahwa ada 3 faktor paling dominan  dalam memotivasi sarjana menjadi wirausahawan yaitu faktor kesempatan, faktor kebebasan, faktor kepuasan hidup. Ketiga faktor itulah yang membuat mereka menjadi wirausahawan. Penelitian ini sangat membantu pihak perguruan tinggi dalam memberikan informasi kepada para mahasiswanya, bahwa menjadi wirausahawan akan mendapatkan beberapa kesempatan, kebebasan dan kepuasan hidup. Proses penyampaian ini harus sering dilakukan sehingga mahasiswa semakin termotivasi untuk memulai berwirausaha. Sebab banyak mahasiswa merasa takut menghadapi resiko bisnis yang mungkin muncul yang membuat mereka membatalkan rencana bisnis sejak dini.

Motivasi yang semakin besar, ada pada mahasiswa menyebabkan wadah yang disiapkan oleh pihak perguruan tinggi tidak sia-sia, melainkan akan melahirkan wirausahawan muda yang handal. Dengan semakin banyaknya mahasiswa memulai usaha sejak masa kuliah, maka besar kemungkinan setelah lulus akan melanjutkan usaha yang sudah dirintisnya. Sehingga semakin berkurangnya jumlah pengangguran di negara kita, akan tetapi sebaliknya semakin bertambahnya jumlah lapangan pekerjaan yang dibuka.

BIKIN CLEAN BOOT WINDOWS XP

 ( BOOTING XP LEBIH KENCANG )

Tips menghindari masalah saat melakukan booting:

  1. Klik Start, klik Run, ketik msconfig, ke dalam box Open, dan klik Ok
  2. Pada General tab, klik Selective Startup, lalu nonaktifkan pada check box ( Process System. INI File, Process WIN. INI file, dan Load Startup Items ). Disini Anda tidak bisa menonaktifkan check box Use Original Boot. INI.
  3. Pada Service tab, tandai check box Hide All Microsoft Service, dan klik Disable All.
  4. Klik Ok, dan klik Restart guna merestar computer.
  5. Setalah Windows Start, maka akan ditampilkan beberapa masalah yang terjadi pada Windows XP.

Catatan: Check box yang di nonoaktivkan tadi pastikan masih nonaktif. Lanjutkan pada langkah ke 6 bila semua check box tadi tidak satupun yang terpilih, pada langkah ini Anda masih belum membuat XP melakukan clean boot.
Bila ada salah satu check box yang masih aktif, lakukan lagi pengulangan dari langkah 1 sampai 5 guns men-nonaktifkan semua heck box yang aktif tadi.

  1. Klik Start, klik Run, ketik msconfig pada box Open, lalu klik Ok.
  2. Pada General tab, pilih check box Process System. INI File, klik Ok, dan klik Restart ntuk merestart computer.
Bila masalah tersebut masih berlanjut, maka masalah itu terjadi pada salah satu file Sytem. INI. Bila masalah sudah tidak lagi ditemui, ulangi sampai langkah untuk pemilihan check box Process WIN. INI File, Load Startup Items, dan Load System Service sampai ditemukan pokok permasalahannya.


Memulai Windows Installer service

Windows Installer ini tidak akan start bila Anda men-disable Load Sytem Service. Untuk menggunakan Load System Service pada masalh ini, Anda harus memulainya dengan cara manual.

  1. Klik Start, klik kanan My Computer, dan kili manage.
  2. Dalam jendela sebelah kiri, klik Service and Applications, dan klik Service.
  3. Dalam jendela sebelah kanan, klik kanan Windows Installer, dan klik Start.

SQL Syntax Basic

 Wempi Satria
te_no_net@yahoo.com
http://www.geocities.com/te_no_net

Lisensi Dokumen:
Copyright © 2004 IlmuKomputer.Com
Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara
bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah
atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak
diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari
IlmuKomputer.Com.

  Database relational besar seperti Oracle, SQL Server, Informix, Sybase dan lain-lain biasanya
mendukung SQL, dimana SQL merupakan bahasa standar sebagai interface bagi suatu aplikasi
untuk berinteraksi dengan database relasional. Dalam tulisan ini penulis akan memaparkan dasardasar
syntax SQL.

I. Data Defenition Language ( DDL ) / Pembentukan database

Membuat tabel (Creating tables)
Syntax
CREATE TABLE <nama_tabel> (
<nama_kolom> <tipe_data>(<panjang_data>)
[UNIQUE] [NOT NUL] [PRIMARY KEY] [DEFAULT<nilai_default>]
[referential_constraint_defenition>] [CHECK<constraint_defenotion>],
<nama_kolom> <tipe_data>(<panjang_data>)
[UNIQUE] [NOT NULL] [PRIMARY KEY] [DEFAULT<nilai>]
[referential_constraint_defenition>] [CHECK<constraint_defenition>],
. . .
);
keterangan
Unique; Pada kolom tersebut tidak boleh ada data yang sama.
Not Null; tidak boleh data pada kolom tersebut bernilai null
Unique dan Not Null; kolom tersebut dapat dijadikan primary key.
Default; nilai default yang secara otomatis akan mengisi kolom dengan data default tersebut
setiap operasi insert dilakukan.
Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara
bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah
atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak
diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari
Referential_Constraint_Definition; Bila kolom tersebut merupakan foreign key terhadap tabel
lain. Dengan syntax
FOREIGN KEY <nama_kolom> REFERENCES <nama_tabel>
Contoh :
CREATE TABLE Pelajar (
No_Induk CHAR(8),
Nama CHAR(20),
Tgl_Lahir DATE,
Kelas CHAR(2)
);
CREATE TABLE Mata_Pelajaran(
Kode CHAR(4),
Nama CHAR(20),
Kelas CHAR(2)
);
CREATE TABLE Nilai(
No_Induk CHAR(8),
Kode CHAR(4),
Nl_Angka Number
);

Membuat index (Creating indices)
Syntax
. . .
[<nama_kolom> <tipe_data> (<panjang_data>) REFERENCES <nama_tabel>(<nama_kolom>), . . . ]
CREATE INDEX <nama_index> ON <namatabel>(<nama_kolom>);
Contoh :
DROP TABLE Pelajar;
CREATE TABLE Pelajar (
No_Induk CHAR(8) PRIMARY KEY,
Nama CHAR(20),
Tgl_Lahir DATE,
Kelas CHAR(2)
);
CREATE INDEX nm ON Pelajar(Nama);
DROP TABLE Mata_Pelajaran;
CREATE TABLE Mata_Pelajaran(
Kode CHAR(4) PRIMARY KEY,
Nama CHAR(20),
Kelas CHAR(2)
);
CREATE TABLE Nilai(
No_Induk CHAR(8) REFERENCES Pelajar(No_Induk),
Kode CHAR(4) REFERENCES Mata_Pelajaran(Kode),
Nilai Number
);

Mengubah tabel (Altering tables)
Syntax
ALTER TABLE <nama_tabel>
[ ADD (<nama_kolom> <tipe_data>(<panjang_data>), . . . ); ]
[ MODIFY (<nama_kolom><tipe_data>(<panjang_data>), . . .); ]
Keterangan
Add; Penambahan kolom baru.
Modify; Mengubah kolom yang sudah ada sebelumnya.
Contoh :
ALTER TABLE Pelajar
ADD (Jenis_Kelamin CHAR(10));

Menghapus tabel (Dropping tables)
Syntax
DROP TABLE <nama_tabel>
DROP INDEX <nama_index>
Contoh :
DROP TABLE Pelajar;
DROP INDEX nm;

II. Data Manipulation Language ( DML ) / Manipulasi Data

Penyisipan data (Inserting)
Syntax
INSERT INTO <nama_tabel> [(<nama_kolom1,nama_kolom2, . . . <nama_kolomN>)]
VALUES
(<nilai_kolom1>,<nilai_kolom2>, . . . <nilai_kolomN>);
Contoh :
DROP TABLE Pelajar CASCADE CONSTRAINTS;
CREATE TABLE Pelajar (
No_Induk CHAR(8) PRIMARY KEY,
Nama CHAR(20),
Tgl_Lahir DATE,
Kelas CHAR(2)
);
INSERT INTO Pelajar
VALUES (‘00311217’,’Wempi Satria’,’02-JAN-1982’,’1’,’Laki-laki’);
INSERT INTO Pelajar
VALUES (‘00311211’,’Wempi,’03-MAR -1982’,’1’,’Laki-laki’);
INSERT INTO Pelajar
VALUES (‘00311210’,’Satria’,’12-DEC -1982’,’1’,’Perempuan’);
Mengubah data (Updating)
Syntax
UPDATE <nama_tabel>
SET <nama_kolom1= ‘nilai_kolom1’>,
<nama_kolom2= ‘nilai_kolom2’>,
. . . ,
<nama_kolomN= ‘nilai_kolomN’>
[WHERE <kondisi>];
Contoh :
UPDATE Pelajar
SET No_Induk = ‘00311216’ ,Nama = ‘Wati’
WHERE No_Induk =’00311210’ and Nama = ‘Satria’;
Menghapus data (Deletion)
Syntax
DELETE FROM <nama_tabel>
WHERE <kondisi>;
Contoh :
DELETE FROM Pelajar
WHERE No_Induk = ‘00311211’;

Seleksi data (Selection)
Syntax
SELECT [*] [<kolom1>, <kolom2>, . . ., <kolomN>]
[<alias.kolom1>, <alias.kolom2>, . . . , <alias.kolomN>]
FROM <nama_tabel>
WHERE <kondisi>
[AND <kondisi>]
[AND MONTH_BETWEEN (<kondisi>);
Contoh :
SELECT * FROM Pelajar;
SELECT a.No_Induk, a.Nama, b.Kode, b.Nama, c.Nl_Angka
FROM Pelajar a, Mata_Pelajaran b, Nilai c;
WHERE a.No_Induk=c.No_Induk and b.Kode=c.kode;
Membuat tabel maya (Creating views)
Syntax
CREATE VIEW <nama_view>
AS SELECT <kolom1, kolom2, . . . , kolomN>
FROM <nama_tabel>
WHERE <kondisi>;

III. Data Control Language ( DCL ) / Kontrol Data

Konfirmasi menyimpan data di memory ke database (Commit)
Syntax
COMMIT [WORK];
Contoh :
INSERT INTO Pelajar
VALUES (‘00311210’,’Satria’,’15-DEC -1982’,’1’,’Perempuan’);
COMMIT;

Mengembalikan status transaksi sebelum penyimpanan (Rollback)
Syntax
ROLLBACK [WORK];

Pemberian hak dari satu user ke user lain (Grant)
Syntax
GRANT <spesifikasi_akses>
ON <nama_tabel/nama_view> TO <nama_user>
[WITH GRAN OPTION];

Penghapusan hak yang diberikan (Revoke)
Syntax
REVOKE <spesifikasi_akses>
FROM <nama_user>;
Spesifikasi akses
All Privileges; Semua hak diberikan.
Select; Untuk seleksi
Update; Untuk mengubah data
Insert; Untuk menyisipkan data
Delete; Untuk menghapus data

IV. EKSPRESI
FROM


Untuk mendefenisikan tabel yang menjadi sumber data dari suatu perintah seleksi
Contoh : SELECT * FROM Pelajar

WHERE
Untuk mendefenisikan kondisi pengambilan data dari suatu perintah seleksi
Contoh : SELECT * FROM Pelajar
WHERE No_Induk = ‘00311217’;

GROUP BY
Untuk Mengelompokkan data berdasarkan ekspresi group
Syntax : SELECT <kolom1, kolom2, ... , kolomN>
FROM <nama_tabel>
WHERE <kondisi>
GROUP BY <group_kolom>;
Contoh : SELECT a.No_Induk, b.Nama, c.Nl_Angka
FROM Pelajar.a, Nilai b
WHERE a.No_Induk=c.No_Induk and b.kode=c.kode
GROUP BY a.No_Induk, b.Nama, c.Nl_Angka;

ORDER BY
Untuk mengurutkan data hasil seleksi
Syntax : SELECT <kolom1, kolom2, ... , kolomN>
FROM <nama_tabel>
WHERE <kondisi>
ORDER BY <nama_kolom> [DESC];
Contoh : SELECT * FROM Pelajar
ORDER BY No_Induk;

HAVING
Untuk mendefenisikan batasan seleksi berdasarkan GROUP BY
Syntax : SELECT <kolom1, kolom2, ... , kolomN>
FROM <nama_tabel>
WHERE <kondisi>
GROUP BY <group_kolom>
HAVING <batasan_group>;
Contoh : SELECT a.No_Induk, b.Nama, c.Nl_Angka
FROM Pelajar.a, Nilai b
WHERE a.No_Induk=c.No_Induk and b.kode=c.kode
GROUP BY a.No_Induk, b.Nama, c.Nl_Angka
HAVING Nilai>80;

V. PREDIKAT
COMPARISON


Pembanding dua nilai dengan syarat type data yang dibandingkan harus sama
Sama dengan =
Tidak sama dengan <>
Lebih kecil <
Lebih besar >
Lebih kecil dan sama dengan >=
Lebih besar dan sama dengan <=

BETWEN
Pembanding untuk mengecek apakah suatu nilai berada dalam range tertentu atau tidak
Syntax : ... BETWEEN ... AND ...
... NOT BETWEEN ... AND ...
Contoh : Menampilkan data nilai pada range 80 dan 100
SELECT * FROM Nilai
WHERE Nl_Angka BETWEEN 80 AND 100;

IN
Untuk melakukan pengecekan apakah suatu nilai terdapat dalam suatu himpunan
Syntax : IN ( ... )
IN SELECT ...
Contoh : Select * FROM Pelajar a
WHERE a.No_Induk IN (SELECT b.No_Induk FROM Nilai b);

LIKE / NOT LIKE
Untuk membandingkan data dengan pola / struktur tertentu, untuk satu karakter dipakai ( _ )
dan string ( % )
Syntax : ... <kolom> LIKE <struktur>
... <kolom> NOT LIKE <struktur>
Contoh : SELECT * FROM Pelajar
WHERE Nama LIKE ‘We%’;

IS NULL / IS NOT NULL
Untuk membandingkan suatu nilai dengan NULL
Syntax : ... <kolom> IS NULL
... <kolom> IS NOT NULL
Contoh : SELECT * FROM Pelajar
WHERE Kelas IS NULL

EXIST
Untuk pengecekan apakah suatu query memiliki hasil atau tidak
Syntax : ... WHERE EXIST (SELECT ... )
Contoh : SELECT * FROM Pelajar a
WHERE EXIST (
SELECT b.No_Induk FROM Nilai b
WHERE a.No_Induk=b.No_Induk);

Catatan
  • Keyword dari program SQL tidak selalu sama sehingga perlu sedikit modifikasi sesuai dengan standar SQL yang digunakan perusahaan pembuatnya
  • Syntax diatas dapat dikembangkan sesuai kebutuhan tergantung kreatifitas dalam pemrograman seperti penambahan sekuens looping, function, procedure, trigger dan lain – lain
  • Syntax di atas juga dapat diselipkan pada aplikasi lain seperti web programming, visual programming dan relational programming.
  • Tanda [] merupakan optional.

Peluang Bekerja dan Bisnis Berbekal Ketrampilan Komputer, Internet, dan Linux/FOSS

Rusmanto (rus@infolinux.co.id atau rus@nurulfikri.com)
Pemred InfoLINUX, Ketua YPLI, Wakil Ketua AOSI, dan Direktur LP3TNF

    Semua kantor, swasta dan pemerintah, dipastikan membutuhkan komputer untuk ketiga jenis pekerjaan menulis dokumen teks, membuat lembar hitungan atau spreadsheet dan presentasi, selain pekerjaan lain seperti komunikasi melalui internet, dan lebih luas lagi adalah komputer untuk sistem informasi perusahaan. Lalu, agar seseorang memiliki “keterampilan teknis” untuk menggunakan program-program itu, apa saja yang perlu dipelajari dan dikuasai?
   Saya menggunakan kata “keterampilan teknis” karena saya kira Anda sudah memiliki pemahaman dengan manfaat komputer dan Anda sudah memiliki ilmu lain yang diperoleh dari pendidikan formal. Keterampilan teknis komputer belum tentu Anda peroleh dari lembaga pendidikan formal. Jadi, Anda harus mengasah keterampilan teknis komputer di rumah, di penyewaan komputer, atau di lembaga pendidikan komputer non-formal. Ada beberapa langkah yang saya sarankan untuk mendapatkan ilmu praktis ini dengan cara mudah.

Sistem Operasi Komputer
   Anda perlu mempelajari cara menyalakan komputer, termasuk cara mematikannya....hehehe. Bukan bercanda, kalau Anda tidak tahu cara mematikan komputer dengan benar, data yang telah Anda buat bisa hilang. Penyalaan dan pematian komputer ini sangat berhubungan dengan sistem operasi, yaitu program utama untuk menghubungkan manusia dengan komputer. Sistem operasi yang populer saat ini adalah Microsoft Windows dan Linux. Jika seseorang mampu menggunakan komputer dengan dua jenis sistem operasi itu, nilai tambah orang tersebut di dunia kerja akan lebih tinggi, dibandingkan yang hanya bisa satu saja.
   Saya kira, Anda sudah kenal atau sudah terbiasa dengan Microsoft (MS) Windows. Tapi saya ragu, apakah Anda sudah kenal dengan Linux? Linux adalah sistem operasi komputer yang dilengkapi dengan berbagai program komputer untuk pekerjaan sehari-hari.
Bedanya Linux dengan Windows antara lain sebagai berikut:
  •  Linux bebas dicopy, Windows harus membayar lisensi agar legal mengcopy.
  •  Linux bebas virus, sedangkan virus biasanya dibuat untuk Windows.
  •  Linux terbuka kode programnya (open source) sehingga dapat dipelajari cara kerjanya dan dikembangkan lagi, sedangkan Windows tertutup, hanya dapat digunakan, tidak dapat dikembangkan lagi kecuali oleh Microsoft.
  • Linux boleh dijual maupun digratiskan, Windows tidak boleh dijualbelikan tanpa izin, apalagi digratiskan tanpa izin ke Microsoft.
   Akibatnya, banyak perusahaan dan perkantoran sekarang mulai beralih ke Linux. Contohnya, Konimex, perusahaan di bidang obat dan makanan ringan, telah mengalihkan sistem komputernya menjadi Linux. Rumah Sakit Pertamina Jaya, semua komputernya pakai Linux, demikian pula PT Samudera Indonesia, Garuda Indonesia, Kimia Farma, Grup Astra, Telkom, Indosat, dan lain-lain.

Program Perkantoran
   Di dunia teknologi informasi (TI), kita mengenal istilah Office Suite (program lengkap untuk perkantoran), misalnya MS Office, StarOffice dan OpenOffice. Program perkantoran terdiri atas beberapa program untuk pekerjaan di kantor sehari-hari, antara lain yang sudah disebut di awal (Writer atau Word, Spreadsheet atau Excel dan Presentation atau PowerPoint). Di dunia Linux, program perkantoran yang terkenal adalah OpenOffice, yang memiliki kompatibilitas baik dengan MS Office.
   Jika seseorang memiliki tambahan keterampilan, misalnya dalam pengolahan database (contoh: OpenOffice Base, MySQL atau PostgreSQL), pemrograman (PHP, Java, Python, dll.), dan desain grafis (GIMP, Inkscape, Scribus), maka “nilai jual”-nya menjadi lebih tinggi. Kebutuhan tenaga kerja di bidang database dan pemrograman, khususnya yang berbasis Linux, belum dipenuhi oleh ketersediaan SDM Linux yang ada saat ini.

Program Internet
   Saat ini, bisa disebut kuper (kurang pergaulan) atau gatek (gagap teknologi) jika Anda tidak kenal internet. Di sepanjang jalan Margonda Raya (Depok - Jawa Barat) saja terdapat puluhan Warnet (Warung Internet), belum di mall-mall dan kampus-kampus. Sehingga sangat mudah bagi Anda untuk mengenal internet. Tapi, apakah Anda sudah bisa memanfaatkan internet dengan benar, terutama untuk urusan kerja? Tiga program internet yang sering dipakai untuk kerja adalah web browsing, email (electronic mail), dan chatting (diskusi atau ngobrol). “Ah, masak chatting termasuk bagian kerja?” Ya, Anda tidak perlu heran, banyak perusahaan yang mewajibkan karyawannya bisa chatting, misalnya untuk meeting sambil bekerja di mejanya masing-masing. Keuntungannya, kita bisa menghemat waktu, tenaga dan biaya perjalanan, terutama di kota besar seperti Jakarta, yang sering terjadi macet dimana-mana.
   Berselancar di web atau www (world wide web) terutama sangat dibutuhkan orang untuk mencari informasi, misalnya harga, spesifikasi produk, istilah-istilah baru, dan menambah pengetahuan. Di web, segala informasi tersedia, dari yang paling buruk (pornografi, dll.) hingga yang paling baik (ilmu pengetahuan, daftar harga, jadwal kursus, dll.). Homepage atau website adalah fasilitas di internet yang dapat berisi file teks, gambar, suara, video, bahkan siaran langsung radio dan televisi.
   Program email sangat memudahkan kita dalam berkomunikasi. Tidak seperti surat biasa atau fax yang hanya dapat mengirimkan tulisan, email dapat menyertakan (attachment) file yang berisi teks, gambar, suara, video.
   Program-program chatting saat ini tidak hanya untuk ngobrol jarak-jauh dengan teks, tapi juga juga bisa untuk suara (telpon melalui Internet atau VoIP: Voice over Internet Protocol), dan bahkan bisa untuk video jika Anda menggunakan Internet dengan kecepatan tinggi, misal 128 kbps (kilo bit per detik).
   Koneksi komputer ke Internet dapat melalui beberapa cara, misalnya dial-up ke ISP (Internet Service Provider) dengan kabel telepon biasa, lewat telepom fixed wireless, telepon selular (Fren, dll.), kabel TV, ADSL (telepon kabel khusus), satelit (antena parabola), kabel listrik, dan Wireless LAN. Sungguh beruntung, bila Anda bisa belajar/bekerja dengan Internet, karena banyak informasi dan ilmu pengetahuan tersedia di Internet.

Apa itu Linux, Free Software, dan Open Source Software?
   Linux (Kernelnya saja) adalah inti dari sistem operasi komputer yang dibuat pertama kali oleh Linus Torvalds, seorang mahasiswa dari Finlandia pada tahun 1991. Linux didistribusikan secara bebas bersama program GNU (Gnu's Not Unix) lainnya dengan lisensi Open Source atau Free Software GPL (General Public License) atau Lesser GPL (LGPL).
   Saat ini, Linux telah berkembang sedemikian cepat sehingga ketersediaannya telah dilengkapi dengan banyak program untuk berbagai kebutuhan seharihari, mulai dari Office Suite semacam OpenOffice hingga server web (misalnya Apache), email (misalnya Sendmail), database (misalnya PostgreSQL dan MySQL), dll. sehingga jadi lah GNU/Linux. Dalam suatu survey yang dilakukan situs www.netcraft.com, Apache digunakan oleh lebih dari 50% web di Internet.
   Lisensi GPL dikonsep oleh Yayasan Free Software yang didirikan Richard Stallman. Lisensi sejenis lainnya juga disusun oleh Yayasan Free Software dan Gerakan Open Source, dua organisasi berbeda yang memiliki tujuan sama untuk mengembangkan software secara terbuka dan gotongroyong. Inti dari maksud lisensi GPL ini adalah kebebasan untuk menggunakan, mempelajari kode programnya, mendistribusikan, mengubah atau mengembangakan dan seterusnya. Salah satu syaratnya, tidak boleh mengubah lisensinya dan harus menyediakan source code (kode sumber program). Artinya, sampai kapanpun, lisensi GPL akan tetap GPL.   Untuk mengekspresikan makna kebebasan ini, lisensi GPL sering disebut copyleft sebagai "kebalikan" dari istilah copyright yang biasanya bermakna pembatasan. Meskipun GPL atau copyleft, hak cipta atas program tetap ada pada penciptanya, bukan public domain.
   Yang mungkin terjadi, Anda membuat program baru yang bukan turunan program GPL, maka program baru tersebut tidak harus GPL. Contoh program yang dibuat untuk berjalan di Linux, tapi tidak GPL, adalah StarOffice dan beberapa software canggih seperti Database Oracle. Atau ada yang mau membuat sistem operasi sendiri seperti Linux tapi tidak berlisensi GPL, bisa saja.

Kelebihan Free/Open Source Software
   Bagi para pengembang software di Indonesia, maraknya penyebaran free/open source software merupakan peluang untuk belajar software dan mengembangkannya untuk kebutuhan umum dan spesifik Indonesia. Contohnya Nusantara, yaitu suatu distribusi Linux yang dikembangkan di Indonesia berdasarkan distribusi Fedora, BlankOn berbasis Ubuntu, dan banyak prestasi Anak Negeri yang tidak dapat kami sebut semuanya, antara lain adalah Warnet Billing Systems (BiOS), SMS Gateway, Voip (PJSip, Briker), dan lainlain. Pengembangan software open source disebut oleh Eric Steven Raymond sebagai sistem bazaar, yaitu dibuat secara gotongroyong oleh para programmer/hacker dari seluruh dunia. Tidak terbatas oleh kelompok atau  perusahaan tertentu, seperti pengembangan software closed source yang disebut sebagai sistem cathedral. Dengan sisem bazaar, pengembangan software seperti Linux menjadi sangat cepat maju, termasuk cepat diperbaiki bila ada cacat atau kekurangannya.
   Pada tulisan yang lain, "Cara Menjadi Seorang Hacker," Eric S. Raymond mengatakan, "Tidak seharusnya masalah yang sama dipecahkan dua kali. Otak yang kreatif merupakan sumber daya yang berharga dan terbatas. Tidak seharusnya sumber daya ini diboroskan hanya untuk memikirkan kembali suatu persoalan dari dasar. Padahal ada begitu banyak masalah menarik baru lain di dunia ini yang menanti." Artinya, suatu program yang telah dibuat seorang programmer tidak perlu disusun ulang oleh orang lain, tetapi cukup disempurnakan atau orang lain tersebut memikirkan untuk membuat program yang baru lagi.

Peluang Bisnis
  Ketersediaan yang lengkap dan terbuka ini dapat dengan mudah dimanfaatkan untuk menciptakan peluang usahausaha baru. Dengan tidak adanya perusahaan yang memonopoli usaha berbasis Linux, peluang sangat terbuka dalam bisang usaha sebagai berikut:
  • Penyedia dukungan teknis (technical support) bagi perusahaan pemakai Linux.
  • Pengembang software dan system integrator.
  • Pengembang jaringan (Warnet, LAN, WAN dan VPN).
  • Pengembang hardware untuk tujuan khusus (misalnya embedded systems, kontrol industri, router, SMS gateway, dll.).
  • Penyedia jasa pendidikan dan pelatihan.
  • Internet Service Provider.
  • Web design, web programming, web hosting, dll.
  • Jasa pendukung: penerbitan buku/majalah dan penyedia aksesoris: CD, kaos, topi, dll.
Peluang Kerja
Jika Anda belum tertarik membuka usaha sendiri, berikut ini contoh peluang kerja yang sangat membutuhkan keahlian komputer, Internet, Linux, open source dan free software.
  • · Administrator (pengelola) server ISP dan Web hosting.
  • · Administrator server dan client (technical support) di segala macama perusahaan, lembaga
  • pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan lembaga pendidikan.
  • · Pengelola dan operator Warnet atau Internet Cafe.
  • · Programmer di konsultan TI, pengembang software, atau divisi TI di berbagai perusahaan.
  • · Database Adminstrator (DBA) di semua bidang usaha.
  • · Instruktur atau pengajar di lembaga pendidikan formal dan nonformal
  • (kursus / training center).
  • · Penulis buku, majalah, tabloid, koran, dan media elektronik.
Penutup
  Tidak ada halangan bagi dunia usaha Indonesia untuk menggunakan software yang baik, tanpa harus membajak, yaitu dengan memanfaatkan software open source yang mudah didapatkan dengan harga murah.  Linux sebagai salah satu produk open source dapat dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhaan dan kemampuan finansial lembaga pemerintah, pendidikan dan bisnis di Indonesia.
  Kekurangan dalam hal dukungan teknis terhadap produk open source memberikan peluang kerja dan usaha yang terkait. Ketersediaan source code juga merupakan kesempatan untuk menguasai teknologi informasi atau meningkatkan kemampuan sumber daya manusia sehingga dapat dimanfaatkan dalam menghadapi persaingan global. Penguasaan software open source telah dan akan menjadikan bangsa Indonesia diakui setara dengan bangsabangsa lain di dunia.
 
© Hak Cipta pada Rusmanto dan pihak lain yang membantu menyusun naskah ini. Lisensi naksah ini
Free Documentation License atau Open Content, sehingga Anda bebas mengcopy, membaca, mengedit,
dan menyebarluaskan tanpa harus mengajukan izin kepada para penulisnya.